Sering kita melihat beberapa teman kita atau remaja lainnya, kalau mereka bertemu dengan orang tua mereka atau mungkin di rumah sudah jarang bicara sesama anggota keluarga. Mereka lebih suka menyendiri, lebih suka berkomunikasi dengan hp, tablet, atau gadget mereka. Atau juga mungkin, pada saat mereka mau mengeluarkan pendapat mereka kepada orang tua mereka, orang tuanya tidak mau mendengar atau massa bodoh.
Komunikasi adalah kunci yang membuka hubungan harmonis antara orang tua dengan anak. Keluarga harus memiliki waktu cukup lama untuk berbincang-bincang dan mengembangkan keterbukaan antara orang tua dan anak. Tetapi terkadang pada masa anak menjadi remaja, komunikasi dengan orang tua berkurang. Remaja tidak lagi berkomunikasi sebanyak seperti ketika mereka belum menjadi remaja.
Alasan tidak berkomunikasi
Kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti orang tua yang sibuk dengan pekerjaan sehingga tidak ada waktu bagi anak untuk berbicara, atau orang tua yang harus tinggal di luar kota,luar negri untuk waktu yang lama oleh karena tugas dan pekerjaan kantor.
1. Orang tua kurang mendengarkan ide remaja.
Pada usia remaja, banyak sekali ide-ide dari anak remaja tentang kehidupannya. Bisa tentang hobbinya, teman-temannya, sekolahnya dan lain sebagainya. Orang tua tidak menerima pendapat remaja, bahkan tidak berusaha mengerti perasaan mereka dari sudut pandang si remaja. Ketika anak remaja mengungkapkan keinginan mereka, maksudnya adalah ada keinginan dari anak untuk berbicang-bincang dengan orang tua dan meminta mereka mendengarkan dengan simpatik, namun orangtua tidak mau mendengarkan.