RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 31 Desember 2011

Baghdad Battery (Baterai Kuno)


Baghdad Battery (Baterai Kuno)



Baghdad Battery merupakan salah satu artifak kuno yang paling membingungkan para ilmuwan maupun arkeolog. Pada tahun 1930 silam ,pada sebidang makam kuno di luar Bagdad (Khujut Rabula), beberapa arkeolog yang melakukan penggalian disana menemukan sebuah artifak yang diduga merupakan satu set baterai kimia yang usianya telah mencapai 2000 tahun lebih.

Arifak aneh tersebut terdiri atas sebuah silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun sedemikian rupa dalam sebuah jambangan kecil (tinggi 14 cm, diameter 8 cm) yang terbuat dari tanah liat. Setelah para ahli merekaulang memang benar didapati bahwa artifak tsb merupakan sebuah baterai elektrik kuno.

Para peneliti berhasil memperoleh 1.5 voltmeter dari artifak batu baterai elektrik tsb, yang bekerja nonstop selama 18 hari dengan cara memasukkan cairan asam kedalam jambangannya.


Usia artifak baterai kuno ini diperkirakan berkisar 2.000 - 5.000 tahun, jauh sebelum Alessandro Volta (Italia) membuat baterai pertama kali pada tahun 1800 serta Michael Faraday (Inggris) menemukan induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis pada 1831 yang jarak penemuannya hingga kini mencapai sekitar 200 tahun lebih.

Temuan ini tentunya dapat merubah pandangan manusia masa kini akan kemajuan teknologi yang telah dicapai oleh peradaban manusia masa lalu. Nampaknya, aktifitas elektrik telah dikenal oleh manusia pada masa-masa itu. Tidak hanya bagdad battery saja yang menarik perhatian para ilmuan maupun arkeolog di seluruh dunia, namun terdapat beberapa artifak serupa yang diduga juga sebagai peralatan elektrik masa silam, seperti Dendeera Lamps, Assyrian Seal, maupun The coffin of Henettawy. Sebenarnya Dendeera lamps ini merupakan sebuah relief disebuah temple di Mesir yang menggambarkan seorang Pharaoh sedang menggenggam sebuah benda mirip dengan bola lampu lengkap dengan penggambaran kabel beserta catu dayanya.

sumber : world misteries

Ternyata sebuah sekolah kecil sarjana yang terletak di India barat daya telah menemukan prinsip matematika modern beberapa ratus tahun sebelum Newton menyatakan hal tersebut merupakan penemuan barunya. Bener ga si??


Nah katanya Dr George Gheverghese Joseph dari Universitas Manchester, Sekolah Kerala telah mengidentifikasi ‘deret tak hingga’, yaitu salah satu komponen dasar dari kalkulus sekitar tahun 1350. Sementara 'atribut' kalkulus ini baru diperkenalkan Pak Newton dalam bukunya bersama Pak Gottfried Leibnitz pada akhir abad 17.



Trus tim dari universitas Manchester dan Exerter juga menguak keberhasilan sekolah Kerala yang telah menngungkapkan deret Pi dan menggunakannya untuk menghitung Pi sampai 9, 10, dan bahkan hingga 17 angka dibelakang koma.



Selain itu ada bukti yang secara ga langsung menyatakan bahwa orang India mengajarkan pengetahuan matematika mereka ke misionaris Jesuit yang mengunjungi India pada abad 15. Nah pengetahuan ini menurut mereka yang akhirnya sampai ke Newton.



Kemudian ketika membaca-baca beberapa paper India, Dr. Joseph juga membuka rahasia yang kemudian ia publikasikan melalui bukunya yang berjudul “ The Crest of the Peacock: the Non-European Roots of Mathematics” edisi ketiga yang menjadi buku terlaris yang diterbitkan oleh Princeton University Press.


Jumat, 30 Desember 2011

Jatuhnya Konstantinopel


Assalamu alaikum wr. wb.

Gaung penaklukan Konstantinopel telah bergema di kalangan kaum muslimin semenjak Rasulullah SAW menyampaikan sabdanya, dari Abu Qubail, ia berkata: “Kami pernah berada di sisi Abdullah bin Amr bin al-Ash, ia ditanya: “Yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukan lebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” , kemudian Abdullah meminta peti kitabnya yang masih tertutup. Abu Qubail berkata: “Kemudian ia mengeluarkan sebuah kitab dari padanya. Lalu Abdullah berkata: ‘Ketika kami sedang menulis di sekeliling Rasulullah SAW tiba-tiba beliau ditanya: ‘Yang manakah diantara dua kota yang akan ditaklukkan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma?” Kemudian Rasulullah menjawab: “Kota Heraklius akan ditaklukkan terlebih dahulu, yakni Konstantinopel.”
Menurut Husain hadits ini dikeluarkan oleh Ahmad dan terdapat di dalam Al-Mustadrak di beberapa tempat. Dishahihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Adz-Dzahabi, juga disepakati oleh Al-Bani di dalam Silsilah Al-haditsish Shahihah 1/8.
Penaklukan Konstantinopel seperti yang diprediksikan Rasulullah di atas, terjadi setelah melewati masa yang amat panjang, yakni 8 abad sejak Rasulullah menyampaikan sabdanya. Berikut kami sajikan kepada para pembaca time line penaklukan Konstantinopel yang mudah-mudahan semakin mengokohkan keimanan kepada Rasulullah SAW; memunculkan sifat optimisme memandang masa depan walaupun saat berada dalam kesulitan; dan menjadi inspirasi bagi gerakan Islam untuk mematangkan perencanaan dan konsisten pada sebuah program.