Laporan Praktikum
Menentukan Golongan Darah
KATA
PENGANTAR
Biologi
merupakan salah satu ilmu dasar yang ikut menentukan kemajuan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dengan belajar biologi kita akan
mempunyai kemampuan berpikir logis serta memperoleh keterampilan dalam berpikir
kritis, sistematis, dan kreatif dalam memecahkan masalah.
Pada
kesempatan kali ini, kami ingin menyampaikan laporan praktikum kami yang
berjudul Penentuan Golongan Darah. Dalam
laporan ini, kami menyajikan beberapa materi dan landasan teori yang berkaitan
dengan penentuan golongan darah dan alat, bahan, dan cara kerjanya. Kami ingin
juga menyampaikan dalam laporan praktikum ini bahwa biologi merupakan ilmu
pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan kita terutama dalam mengetahui
bagaimana tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya dapat berkerja. Kami ingin
menyampaikan bahwa penentuan golongan darah dapat dilakukan dengan sendiri
dengan alat dan bahan mencukupi.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama
praktikum berlangsung. Semoga dengan laporan praktikum ini dapat memenuhi
harapan sebagai penunjang kegiatan belajar biologi sesuai dengan tuntunan
kurikulum yang berlaku. Kritik dan saran kami harapkan demi kemajuan dan
perkembangan siswa dalam melakukan sebuah praktikum.
Kelompok V
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Darah
merupkan cairan yang sangat penting bagi tubuh kita. Seringkali seseorang kekurangan darah akibat
mengalami kecelakaan atau menderita suatu penyakit yang dimana orang tersebut
harus memerlukan darah dengan cara transfusi darah. Mendonorkan darah kepada
seseorang merupakan suatu perbuatan yang amat mulia. Maka dari itu untuk
melakukan donor darah kita harus mengetahui golongan darah yang kita miliki.
Apakah golongan darah yang kita miliki dengan orang yang akan menerimanya cocok
atau tidak? Melalui praktikum inilah kita akan menentukan golongan darah.
B.
Tujuan
Menentukan
golongan darah seseorang.
C.
Manfaat
1.
Siswa dapat mengetahui golongan darah yang ia
miliki.
2.
Apabila kita ingin melakukan transfusi darah,
maka tidak susah lagi dalam menentukan golongan darah.
3.
Melatih siswa untuk terbiasa dalam memecahkan
suatu masalah.
D.
Waktu Dan
Tempat
Hari dan Tanggal : Kamis,
17 November 2011
Jam : 14.15 WITA
Tempat : Laboratorium SMAN 4 Kendari
E.
Alat dan
Bahan
1.
Jarum
2.
Kaca objek
3.
Kapas
4.
Alkohol
5.
Serum anti A dan anti B
6.
Pipet
7.
Tusuk gigi
F.
Petunjuk
Belajar
1.
Bacalah penuntun praktikum yang telah anda
miliki.
2.
Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
3.
Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan
dan dikembalikan ke tempat semula.
4.
Sebelum meninggalkan Lab, semua siswa wajib
membersihkan meja praktikum.
G.
Langkah
Kerja
1.
Tentukanlah siapa yang akan menjadi sampel
usahakan sampel dalam keadaan sehat.
2.
Bersihkan jarum dan ujung jari tangan dengan
alkohol 70%.
3.
Tusuklah ujung jari hingga mengeluarkan darah
dan oleskan pada kaca objek A dan B. setelah darah diteteskan bersihkan ujung
jari anda dengan alkohol.
4.
Darah pada kaca objek A ditetesi seum anti A dan
pada darah pada kaca B ditetesi dengan serum anti B.
5.
Duduklah hingga merata dan amati yang terjadi.
6.
Tentukanlah golongan darahnya.
BABII
KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
HASIL PRAKTIKUM
A.
KAJIAN
TEORI
Kita
telah mengenal beberapa sistem penggolongan darah misalnya sistem ABO dan
rhesus (Rh). Dasar penggolongan darah adalah aglutinogen ( antigen) di dalam
sel darah merah dan aglutinin (antibodi) di dalam plasma (serum). Aglutinogen
adalah zat yang digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr.
Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada tidaknya antigen
tipe A dan B di dalam sel darah merah menentukan golongan darah seseorang.
Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan, yaitu A,
B, AB, dan O.
Tabel Golongan Darah Sistem ABO
GOLONGAN DARAH
|
ANTIGEN DALAM SEL DARAH MERAH
|
ANTIBODI DALAM PLASMA (SERUM)
|
A
|
A
|
ANTI-B
|
B
|
B
|
ANTI-A
|
AB
|
A, B
|
TIDAK ADA
|
O
|
TIDAK ADA
|
ANTI-A DAN ANTI B
|
Darah
golongan a mempunyai antibodi b dan tidak mengandung antibodi a di dalam
plasma. Jika antibodi a terdapat di dalam plasma, maka penggumpalan
(aglutinasi) sel darah merah akan terjadi.
Antigen
lain adalah sel darah merah yang penting untuk menentukan golongan darah adalah
faktor Rh (rhesus). Disebut demikian karena serupa dengan antigen yang dimiliki
oleh kera rhesus. Ada dua golongan antigen, yaitu Rh+ (Rh positif)
yang berarti mengandung faktor Rh, sedangkan Rh- (RH negatif)
berarti tidak mengandung faktor Rh.
Untuk
menguji golongan darah sistem Rh seseorang, darahnya dicampur dengan antibodi
anti-Rh. Jika terjadi aglutinasi, maka berarti golongan darahnya Rh+.
Reaksi aglutinasi juga dapat terjadi pada ibu bergolongan Rh- yang
mengandung janin bergolongan Rh+. Faktor Rh janin kemungkinan
diwariskan dari bapaknya. Selama kehamilan, beberapa sel darah merah janin
masuk ke dalam darah si ibu. Akibatnya, tubuh si ibu mengeluarkan zat antibodi
untuk melawan faktor Rh dari janin.
Anti
bodi tersebut selanjutnya dapat masuk ke dalam aliran darah janin dan
mengakibatkan kerusakan sel darah merah. Kondisi itu disebut eritroblastosis
fetalis. Eritroblastosis fetalis biasanya tidak terjadi pada kandungan pertama
asalkan si ibu belum mempunyai antibodi, tetapi baru muncul untuk kandungan
janin bergolongan Rh+ selanjutnya.
B.
PEMBAHASAN
Tabel Hasil Pengamatan
NO.
|
Nama
|
Jenis
Kelamin
|
Golongan
Darah
|
1.
|
Audra
Nurfadillah
|
Perempuan
|
O
|
2.
|
Wahyu
Dirgantara
|
Laki-Laki
|
B
|
3.
|
Mukarramah
Ummi Umayyah
|
Perempuan
|
B
|
4.
|
Rahamt
Fajar
|
Laki-Laki
|
A
|
5.
|
Muh.
Fadhil
|
Laki-Laki
|
A
|
6.
|
Virda
Maulidya
|
Perempuan
|
O
|
7.
|
Rasyiqah
Fitriah
|
Perempuan
|
A
|
8.
|
Siti
Nuraisyah
|
Perempuan
|
A
|
Pada golonhgan darah A didalam sel darahnya
terdapat aglutinogen A dan aglutinin B. Sehingga apabila ditetesi serum A sel
darah merahnya akan menggumpal karena serum anti A mengandung aglutinin yang
dapat menggumpalkan darah golongan A dan AB. Sedangkan bila ditetesi dengan
serum anti B darahnya tidak menggumpal, karena serum anti B dapat menggumpalkan
darah B dan AB. Tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap golongan darah A dan AB.
Individu yang bergolongan darah B memiliki antigen
B. Pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan anti bodi terhadap antigen
A dalam serum darahnya (aglutinin a sehingga apabila ditetesi serum anti A
darahnya tidak menggumpal. Karena serum anti A tidak ada pengaruhnya terhadap
golonga darah B dan O. Sehingga apabila ditetesi serum anti B darahnya akan
menggumpal, karena mengandung aglutinin yang dapat menggumpalkan darah B dan
AB.
Golongan darah AB mamiliki golongan darah A tambah
B serta tidak menhasilkan anti body terhadap antigen A maupun B sehingga apabila
ditetesi serum anti A darahnya akan menggumpal, dan apabila ditetesi serum anti
B darahnya juga akan menggumpal. Karena serum anti A mengandung aglutinin yang
dapat menggumpalkan darah golongan A dan AB. Sedangkan B mengandung aglutinin
yang dapat menggumpalkan darah B dan AB.
Seorang yang bergolongan darah O memiliki sel
darah tanpa antigen tapi memproduksi antibodi terhadap antigen Adan B. Apabila
golongan darah O ditetesi serum anti A dan B maka darahnya tidak akan menggumpal,
karena serum tersebut tidak ada pengaruhnya terhadap golongan darah O.
KESIMPULAN
Ø Untuk menentukan golongan darah seseorang menurut sistem ABO. Digunakan
serum anti A dan anti B
Ø Sistem golongan darah paling umum digunakan adalah golongan darah sistem
ABO
Ø Golongan darah A mengandung aglutinogen A dan aglutinin B.
Ø Golongan darah B adalah golongan darah yang mengandung aglutinogen B dan
aglutinin a
Ø Golongan darah AB mengandung aglutinogen Adan B, tidak terdapat aglutinin
didalamnya
Ø Golongan darah O adalah jenis golongan darah mengandung aglutinin a dan b
tidak terdapat aglutinogen.
DAFTAR
PUSATAKA
Priadi, Arif. 2010. Biologi
SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira.
Bima. Penetapan
Golongan Darah. http://bhimashraf.blogspot.com. Tanggal posting 9
juli 2010 diakses pada tanggal 17 November 2011 jam 19.30 WITA.
Chandra, Ade. http://adecandra-bagoes.blogspot.com. Tanggal posting Oktober 2010
diakses pada tanggal 17 November 2011 jam 20.13 WITA.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.